Saat sedang scrolling linimasa twitter, saya gak sengaja melihat biaya uang pangkal di sebuah sekolah swasta bernama Cikal, mungkin beberapa orang familiar dengan sekolah yang konon katanya terkenal ini.
Saya yakin banget bahwa biaya masuk sekolah itu mahal, tapi tetep kaget juga ngeliat nominalnya. Puluhan hingga ratusan juta euy, untuk uang pangkalnya saja, mau nangis rasanya. Eh setelah itu saya malah melihat biaya sekolah internasional, uang pangkalnya ratusan juta, sekali lagi, ratusan jutaaaa *buru-buru nanem pohon duit*.
Alhasil di linimasa twitter saya sekarang sedang banyak yang bahas biaya pendidikan anak yang mahal, atau cenderung overpriced, tak sedikit yang menyinggung lebih mahal masuk sekolah TK atau SD daripada biaya kuliah S1 sampai lulus, hmm.
Tahukah kamu bahwa kenaikan dana pendidikan di Indonesia setiap tahunnya bisa mencapai 15%-20%? Tinggi banget, ditambah dengan belum adanya kebijakan batasan maksimal untuk kenaikan dana pendidikan di Indonesia, sehingga sekolah swasta bebas mau tinggiin biayanya, kalau gaa mampu, yaa jangan masuk sekolah kita dong (mungkin begitu tanggapan yayasannya). Kebayang kan kalau punya anak, langsung harus mikirin biaya kuliahnya, karena walaupun biaya kuliahnya saat ini ratusan juta, belasan tahun lagi biayanya bisa miliaran rupiah. Yes, a lot of money.
Membaca berbagai tanggapan di twitter, mau gak mau saya ikutan mikir biaya pendidikan walaupun belum punya anak, eh tapi saya udah mikirin sih dari setahun lalu. Saya sadar sebelum punya anak sudah harus siap mental, fisik, dan tentu saja finansial.
Apakah salah menyekolahkan anak di tempat yang mahal? Yaa gapapa juga, kalau memang orangtuanya mampu, kenapa gak? Toh bayarnya bukan pake uang kita, kenapa harus repot?. Kalaupun orangtuanya dari kalangan menengah, dan tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk anaknya, yaa ga salah juga kan.
Lagipula saat ini ada begitu banyak pilihan sekolah di Indonesia, ada juga kok sekolah negeri yang gratis, sehingga uang ratusan juta bisa untuk membiayai hal lain. Pada dasarnya, tinggal kemampuan orangtua saja dan visi misi orangtua ingin anaknya mendapatkan pendidikan yang seperti apa. Teorinya sederhana, tapi terkadang prakteknya tidak semudah itu, hehe. Yang pasti, semoga kita tidak menjadi orangtua yang egois dan mementingkan gengsi untuk memberikan pendidikan terbaik untuk anak yang tidak sesuai dengan kemampuan kita.
Akhir kata, selamat hari pendidikan Indonesia! Semoga bangsa ini dapat menjadi bangsa yang berdaya.
#semuamuridsemuaguru
picture credit
Be First to Post Comment !
Post a Comment